<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d839137386802251200\x26blogName\x3dangkasa+dan+sang+pemimpi\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dLIGHT\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://angkasadanmimpi.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttps://angkasadanmimpi.blogspot.com/\x26vt\x3d4250138062671015869', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>





❝ suara angkasa dan jeritan sang pemimpi ❞






Liyana | 1998 | MY

+ follow | twitter | instagram




recent update :

perlina
written on Thursday, February 25, 2021 @ February 25, 2021


perlina [per.li.na]

hilang. tidak kelihatan. 

seperti kamu. 


pernah sekali aku menembusi alam mimpi, yang pada asalnya tertampak nyata. bukan sekadar olok-olok hiburan tidur semata. seorang gerangan jejaka yang hadir, menemani aku di dunia yang mungkin cuma wujud di balik minda aku. tetapi dampaknya, aku terasa dicinta, dan kemudian, aku pun mencinta. atas rasa sayang yang tidak pernah aku kenal sebelumnya. 

dan sepanjang ketidaksadaran aku yang entah berapa jam lamanya, aku yakin yang kita pernah berjumpa di dunia sebelumnya. seperti kita sememangnya tercipta berdua. masih terngiang detak jantung aku yang kuat bergema sehingga menulikan telinga saat mata kita saling bertatapan. deraian tawamu indah, sayang. membahagiakan. genggaman tangan, kehangatan yang aku rasa tiap kali engkau merangkul dan menyelimuti aku dalam dakapanmu. dan dalam hening yang bergeming, sekadar kehadiranmu itu cukup untuk membuat aku terasa ada. engkau adalah rumahku dan begitu juga aku kepadamu. 

dan sebagaimana engkau dipinjam hanya sepanjang aku bermimpi, ternyata engkau juga efemeral. kau meninggalkan aku. tiada kaki yang melangkah tetapi engkau pergi buat selamanya. mata yang menyamankan itu, tertutup dan akan selalunya begitu. seperti tuhan ingin mengingatkan yang aku tidak akan pernah layak meraih sempurnamu dalam jangka masa yang lama. hanya sementara. cuma sementara. walaupun hakikat mimpi itu sememangnya sekejap cuma. 

dan semudah itu, dunia nyata menjarah kebahagiaan aku yang sememangnya dicipta untuk dirasakan buat sementara cuma. aku dibangunkan dengan keheningan yang mencengkam. memaki diri sendiri kerana tersedar dari dunia sementara yang lebih membahagiakan dari kehidupan nyata sehari-hari. sebangunnya dari tidur, semuanya terasa seakan ianya pernah ada. seperti aku pernah kenal sosok itu. seperti aku benar-benar pernah dicintai dan mencintai dirinya. yang padahal, nama dan wajahnya juga tidak melekat di bait ingatan. dan sejujurnya, aku penasaran. kita cuma dapat mengenali, mencintai, dan menyayangi hanya sebentar. tetapi aku mahu lagi. aku rindu dan sehingga kini aku merindukan. 

terkadang minda aku berkelana jauhnya. memikirkan kewujudan yang tidak pasti. menunggu kehadiran yang tak terwujudkan. yang antamu, entahkan ada atau tidak. tapi sisa asa aku masih berharap bahawa kalau suatu hari takdir itu menyebelahi, mungkin aku akan mengenalimu, dan dengan sedetak jantung, aku bakal tahu itu kamu. 


engkau, si penghuni mimpi yang tak bernama. 

apa kau memang wujud?

atau kewujudanmu sekadar niskala yang mampu terbentuk di dunia yang tidak nyata?

pulang. aku rindu.

mana mungkin mereka ini semua mampu jadi sesempurna kamu. 


/ a n g k a s a




0 comment[s] | back to top






© 2012 - Layout created by Afeeqah.
Do you know ? Honesty is the best policy in life